Museum of Ethnology, liburan seru sekaligus menambah wawasan
Jika berbicara tentang liburan, kebanyakan pasti akan memilih pantai, berkemah atau tempat wisata lainnya. Memang tidak salah, tapi tahukah Anda ada satu hari raya yang akan menambah pengetahuan Anda? ya, selama ini pergi berlibur atau mengunjungi museum terkesan kuno. Tapi, kangen banget sama museum yang satu ini. Pernahkah Anda mendengar tentang Museum Etnologi?
Bicara tentang museum, bicara tentang koleksi dan keunikan yang ditampilkan di dalamnya. Museum Etnobotani memiliki koleksi dari seluruh provinsi Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Uniknya lagi, koleksi yang dipamerkan tidak dikategorikan berdasarkan daerah asal koleksi tersebut. Namun, setiap gelas menunjukkan koleksi berdasarkan jenis tumbuhan dan kegunaannya.
Daftar Isi
Fasilitas Museum Etnologi
Saat mengunjungi museum etnobotani, Anda akan menemukan benda-benda yang terbuat dari bambu, pandan, kelapa, dan labu. Dari sini dapat kita lihat bahwa koteka yang biasa dikenakan oleh suku-suku di Papua banyak yang terbuat dari kulit labu. Semua ini termasuk dalam koleksi museum etnobotani.
Terdapat pula berbagai objek pertanian yang umumnya terdapat pada mata pelajaran bahasa sunda tingkat dasar. Ada baiknya jika Anda mengajak anak Anda untuk berkenalan atau melihat langsung benda-benda tersebut. Museum ini juga memamerkan pakaian dari suku pedalaman yang sebagian besar terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Soalnya batik soga, batik yang terbuat dari pewarna tumbuhan alami.
Masih banyak fasilitas yang bisa Anda temukan saat berkunjung ke museum etnobotani seperti laboratorium, toilet dan lain sebagainya.
Sejarah Museum Etnologi
Etnobotani adalah cabang ilmu tumbuhan yang mempelajari hubungan antara suku asli suatu daerah dengan tumbuhan di sekitarnya. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang antropolog Amerika bernama Harsberger pada tahun 1985. Sementara itu, ide pendirian Museum Etnobotani Indonesia awalnya digagas oleh Profesor Sarwono Prawirohardjo yang saat itu menjabat sebagai Ketua LIPI.
Hal ini bertepatan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Herbarium Bogoriense pada tahun 1962. Setijati Sastrapradja menjabat sebagai direktur LBN pada tahun 1973. Setelah melalui proses yang panjang, museum ini dibuat dan diresmikan pada tanggal 18 Mei. 1982 oleh Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Prof. BJ Habibie. Tema museum ini adalah Pemanfaatan Tumbuhan Indonesia.
Koleksi Museum Etnologi
Ada beberapa koleksi yang ditampilkan atau dikuratori berdasarkan wilayah, misalnya area ejeksi. Dari sini Anda bisa melihat bagaimana pelepah lontar yang menjadi primadona suku-suku di kawasan Nusa Tenggara Timur dalam membuat berbagai kerajinan tangan seperti wadah air bahkan alat musik saindo.
Anda juga dapat menemukan koleksi yang hanya dibiarkan terbuka sehingga Anda dapat menjelajah dengan lebih leluasa. Yakni di area pameran tenun, sebuah area dengan berbagai alat tenun yang terbuat dari kayu. Jika di area kaca Anda bisa menemukan area daun pandan dan kegunaannya sebagai keranjang, kursi dan benda-benda rumah tangga lainnya. Hal yang sama berlaku untuk rotan dan kayu. Satu hal yang unik adalah adanya pakaian yang terbuat dari kulit kayu di bagian hutan ini.
Lokasi Pintu Masuk Museum Etnologi
Bagi yang ingin mengunjungi museum etnobotani, museum ini terletak di Jalan Ir.H Juanda 22-24, Bogor, Jawa Barat dengan nomor telepon 0251-322 035. Museum etnobotani ini berada di Pusat Penelitian Biologi LIPI. Anda bisa mencapai museum ini dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari lokasi Kebun Raya Bogor. Atau jika Anda merasa terlalu lelah untuk berjalan kaki, Anda bisa naik becak dari Kebun Raya Bogor.
Biaya masuk museum etnobotani
- Biaya masuk: Rp 15.000/orang
(diperbarui Juni 2023)
Jam buka museum etnobotani
- Buka setiap hari dari pukul 08:00 – 16:00
Tips liburan ke Museum Ebotani
Sebelum mengunjungi museum, simak beberapa tips berikut agar liburan Anda semakin menyenangkan.
Jika Anda tidak tahu persis di mana lokasi ini, Anda bisa mengunjungi Kebun Raya Bogor dan kemudian bertanya di mana letak museum ini, karena jaraknya yang relatif dekat.
Bawalah buku catatan kecil untuk menuliskan hal-hal atau cerita unik dan informasi yang Anda dapatkan dari Museum Ebony. Jika menurut Anda terlalu sulit, Anda dapat merekam percakapan Anda dengan pejabat setempat untuk mendapatkan informasi tentang museum tersebut.
Periksa terlebih dahulu apakah Anda diperbolehkan membawa kamera atau berfoto di dalam museum. Baca peraturan yang tersedia di museum. Jika Anda ingin mengunjungi museum pada akhir pekan, hubungi dulu karena biasanya Anda harus mengirimkan surat janji temu.
Merayakan hari raya menjadi lebih menyenangkan jika kita juga bisa menambah wawasan tentangnya. Ayo ajak anak-anak Anda, atau jika Anda seorang guru, tidak ada salahnya merencanakan kelompok kunjungan Museum Etnologi. Selain menyegarkan, berkunjung ke museum ini akan membuat Anda semakin mengenal kekayaan budaya Indonesia.
Galeri Foto Museum Etnologi
Museum Etnologi, sekarang bernama Munasain
tiket masuk museum
Potret rak buku di museum
Potret bumbu
Potret kayu
Suasana di dalam museum
Source: www.tempatwisata.pro